Assalamu'alaikum

Welcome to my blog .. Have fun and enjoy with my blog (^_^)

Rabu, 02 April 2014

Adaptasi Bulan April... T_T

Hello april ? kenapa dibulan ini mesti ada adaptasi lagi dibulan ini ? padahal saya tak ingin adaptasi ini..  T_T

Dan adaptasi ini didasari gara-gara keputusan sepihak, yang "katanya" sudah terlalu lelah, bosan, dan tak sanggup lagi jalani hubungan ini. "katanya" juga gara-gara mau proses intropeksi sendiri-sendiri, dan maunya ingin bebas sendiri dulu.
Itulah alasan nya.. 
Padahal saya pikir, sekiranya gara-gara hal itu mending dari dulu sekalian. bukan pas waktu-waktu sekarang, yang sudah memakan jangka waktu hampir 6 tahun ini.

Dari alasan itu, ya saya berpikir pastinya. kenapa dia bisa memutuskan seperti itu ? apa berarti selama ini hanya atas dasar "terpaksa" ? terpaksa karna sdh amat bosan? terpaksa karna hanya kasihan? atau apa ?

Tak terbayang, ada keputusan itu. tapi yah sudahlah karna saya juga tak bisa apa-apa, itu pun karna saya menghargai keputusan dia. Sudah terbiasa, harus berkorban demi kepentingan orang lain meskipun diri sendiri terpuruk.

Tapi anehnya, kenapa bisa semudah itu membuat keputusan itu ? katanya sih sudah dipikir-pikir matang, tapi masa sampai se tega ini ?
apa memang karna suda bosan dan atas dasar dipaksakan? jadi perasaan hatinya pun sdh tak jalan? mungkin selama ini hubungan ini tanpa dilandasi hati ?

Ya, mungkin bisa jadi tanpa perasaan hati. faktanya banyak juga sih. 

Mulai dari proses komunikasi yang sampai saat ini belum pernah se baik-baik mungkin, karna pasti slalu ada konflik di masalah komunikasi. mulai dari saya yang slalu harus menghubungi dia, saya yang slalu ingin tahu kondisi dan kabar dia, saya yang slalu harus takut dan gelisah jika tanpa kabar dia, saya yang harus memendam rasa sendirian di dlm hati karna dia tanpa kabar. 

Juga dari faktor kesibukan yang sering dipermasalahkan bagi kita.
Saya sadar, memang dia ruang lingkupnya di dunia kerja yang notabene harus turut dan bekerja dengan perusahaan karna sebagai pegawai disana. tp yang jadi permasalahan itu adalah, kenapa sampai se sibuk itu kah dunia kerja dia ? sampai-sampai banyak alasan yang harus terlontar gara-gara susah untuk memberi kabar. 
selama ini saya yang harus mengerti dia dengan kondisi pekerjaannya, mulai dari selalu membangunkan dia stiap subuh, mengingatkan saat makan, shalat. tp tetap saja kesibukan selalu dibanding-bandingkan, seakan-akan dia yang begitu sibuknya yang hampir tak punya waktu untuk berkomunikasi. itu yang jadi masalah. !!!!

Padahal kalau dibandingkan dengan kesibukan saya, saya sama saja. tapi karna saya punya NIAT yang kuat, niat untuk berkomunikasi yg baik, dan menjaga supaya komunikasi itu supaya bisa baik-baik saja. saya juga kuliah, kuliah bukan cukup kuliah duduk di kelas saja, setiap hari hampir harus mengerjakan tugas, belum lagi harus  menyiapkan presentasi didepan kelas, belum lagi kegiatan rapat-rapat diluar kampus, ya banyak intinya. 

Jadi apa bedanya sebenarnya? karna kesibukan itu setiap orang pasti punya, bukan berarti kamu yg super sibuk atau saya yg super sibuk. karna intinya dari kesibukan ini bukan harus meng agul-agulkan kesibukan, membeda-bedakan tingkat kesibukan, tapi bagaimana caranya dibalik kesibukan yang kita miliki ini bisa tetap membagi waktu dan tetap menjalankan kehidupan dijalur baik-baik saja.

Entahlah, intinya saat ini saya sering banyak berpikir. setiap doa setelah shalat saya selalu ingat dia, kenapa sampai bisa keadaan ini terjadi dan diputuskan demi kepentingan dia sendiri? tanpa memikirkan satu sisi lain saya disini. Kadang saya menangis, memikirkan hal ini..

Mungkin dia bisa hidup aman nyaman sendiri disana tanpa kehidupan saya lagi, karna dia memang dasarnya tak begitu kepergantungan dgn saya, karna dia bisa hidup bahagia sendiri tanpa saya, ya seperti yang telah berjalan sebelumnya. tanpa saya yang selalu sms, atau telp dia, dia pasti akan tetap baik-baik saja, tanpa khawatir ingin tau keadaan saya seperti apa? keadaan saya sedang apa? sedang dimana?  dengan siapa? 
dan banyak sekali faktanya dari hal itu.

Berbeda dengan saya, karna saya sangat ketergantungan dengan dia, kemana-mana saya slalu pergi dengan dia, karna saya kurang tau diluaran sana. saya yang selalu khawatir dan slalu ingin tau kondisi dia, dimana, sedang apa nya. dan hal yang paling penting itu, intinya cuman dia yang slalu menemani saya disetiap harinya. karna cukup dia seorang yang sudah tau seluk beluk saya selama menjelang 6 tahun, cukup dia yang bisa mengerti saya, selalu ada disaat saya ingin bercerita dengan keluh kesah kehidupan saya.

Tapi yang jadi pertanyaan dan yang masih menjadi masalah adalah, kenapa dia hanya cukup ada untuk kehadiran  saya saja ? kenapa belum sampai 'kena sampai ke hati. logika nya, kalau pakai hati dan niat serius, pastinya akan selalu dijaga agar tetap baik-baik saja, komunikasi akan baik-baik saja.  Tapi ini ternyata tidak.. !

Inilah yang membuat saya ragu, karna saya bukan mengharapkan dia hanya selalu hadir di kehidupan saya, tapi ingin juga dia bisa hadir di hati saya, bukan hanya selewat saja hadir, dan bisa sesuka hatinya pergi meninggalkan saya begitu saja..

Wallohu'alam..

Intinya saat ini saya masih banyak bertanya-tanya, banyak pertimbangan untuk kondisi baru ini. Kita lihat saja sampai mana saya bisa bertahan dengan kondisi adaptasi yang baru ini. 
Dan akhirnya, meskipun saya tak bisa bertahan dan merasa berat dengan hal ini, saya harus tetap bertahan sendiri demi kebahagiaan dia .. Karna ini yang dia inginkan untuk kehidupannya.

Terimakasih atas kondisi ini, semoga dia lebih bahagia dan bisa tenang tanpa kehidupan saya lagi,..  :)


03 April 2014









Rabu, 01 Januari 2014

Masa-masa Ngekost Bareng Teman Se-permainan



Oke, kali ini saya ingin meluangkan waktu untuk berbagi kisah saat saya bersama teman se permainan sempat menjadi ‘anak kost’ waktu sedang Praktik Kerja Lapangan (PKL) di salah satu Rumah Sakit Swasta di daerah Buah Batu, yaitu Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung.
Kenapa saya tertarik untuk menceritakan hal ini, karna bagi saya hidup menjadi anak kostan itu adalah suatu kondisi yang memiliki banyak stressor. Contohnya, stressor yang paling utama yaitu pas kita lapar banget karna hal itu merupakan Kebutuhan Dasar Manusia (sesuai dengan teori nya Maslow). Uang saku hampir menipis, persediaan beras dan makanan pun habis.

 Stressor yang kedua, yaitu pas kita ke kamar mandi. Entah itu mau sekedar BAK, BAB, atau mandi, atau cuci baju cuci piring dan cuci segalanya. Yang kita sering lihat, kamar mandi di kost-kostan itu mayoritas hanya sekecil itu. Cukup untuk kita bergerak 30 senti ke kanan kiri atas bawah oke. Sempit . Belum ngantri nya, --_--.
 
Stressor selanjutnya, yaitu suara bising yang gak jelas. Lebih tepatnya lagi yaitu berisik sana-sini. Kita lihat aja di beberapa kostan, mayoritas tiap kamar punya tingkat keberisikan tersendiri, dan kalo keberisikan itu disatuin dan ada pemandu/drijen nya mungkin bakal jadi suatu alunan nada yang terarah, lebih ke gak jelas sih nada nya. --_--

Dan masih banyak stressor lainnya lagi sih.. Kita lupakan saja stressornya, langsung aja mulai menceritakan semuanya.


Berawal di tanggal 31 Desember 2013.
Saya dan teman se permainan saya (Asti, Sari, Erma, Rani, Mba Net dan Kiki) mulai pindahan barang-barang ke kost’an. Dibantu oleh sang pangeran dikirim asli dari Kota Sukabumi (Bang Jito = Pacar nya Sari), Alhamdulillahnya kita ada transportasi untuk bawa barang-barang kita ber7 yang se abregan itu. Padahal sih cuman 2 minggu kita disana, tapi pas dikumpul-kumpul di bagasi mobil, ternyata kita bagaikan pergi mendaki gunung Mahameru selama sebulan. Kita lihat buktinya dibawah ini.
ini 'sebagian' dari barang-barangnya asti. sampe ada magic com, telor, bantal angry bird, jepit jemuran bayi, bedcover
ini mba net yag terlihat imoet diantara tumpukan barang-barang kita


ini adalah mba neti dan tragedi keranjang hijau, entah harus di deskripsikan nya gimana ya ? bingung



ini adalah model anak kost'an. ada rani, mba net dan erma (kiri-kanan)
Dan ini bukti konkrit perbekalan kita. WOW. Superrr sekali bawaannya  ---_---



Singkat cerita selama di perjalanan, setelah menyusuri pegunungan, lautan dan jurang akhirnya kita sampai.
Dan ini foto waktu kita sudah sampai di TKP = Kost tercinta punya nya Ibu Unung.

diambil dari lantai atas kostan, jadi semacam apaan gitu ya, ini foto ?

model mulai tidak kobe --__--

model pun sudah merasa kelelahan sepertinya

Kita langsung kepak-kepak barang lagi, beres-beres kamar dan pastinya lebih memperkuat kembali mental dan fisik kita untuk pindah dan bertahan hidup di kost. (Sambil menelan ludah) >,<

 Hari itu kita langsung balik lagi ke alamnya masing-masing, ke rajawali. Karna baru hari besoknya kita mulai tidur di kost yg baru itu. Karna besok siangnya juga  ada agenda mengikuti acara seminar, jadi kami pun kembali pulang.

Ke esokan hari nya, kami mulai PeDeKaTe'an dengan kostan baru kita (horray), mempantas-pantaskan kondisi kamar kita, dan mencoba untuk menata kamar kita.
Dengan modal tali rapia hitam dan korek api, kamar kami pun disulap menjadi tempat Distro (lebih pantasnya lagi gantungan baju). Seragam putih bergantungan dimana-mana. Untungnya di kost kami itu tidak terdapat anak kecil. Apa jadinya kalau ada anak kecil yang masih ababil lalu masuk ke kamar kita saat malam hari dan melihat seragam kita yang putih putih yang identik dengan hantu kunt^ilanak itu ?. Tapi untungnya anak kecil itu tak nampak ngekost di kostan kami (Yeaah, selamat).

Malam itu hari pertama kami tidur dikost. Kamar kami dengan kapasitas 5orang (asti kadang dihitung 2 sihh), dengan modal 1 kasur dengan kapasitas 2 orang dan 1 kasur Palembang yang minim. Dengan kondisi itulah kami akhirnya bisa tertidur lelap di kamar mungil itu.


Ke esokan harinya, hari yang cukup deg-degan (yaa kalo ga deg-degan sih berarti jantung kita berhenti kali yaa).


Tanggal 2 Desember 2013..
Hari pertama kita praktik di RSMB, hari itu kita hanya ikut pertemuan Pre Conference atau penyerahan mahasiswa dari pihak kampus ke pihak RSMS. Waktu itu kita jadi anaknya Pak Sandi.
Janjinya jam 7 (entah jam 8 ya lupa) disuruh nunggu di samping Gedung Diklat. Tapi yaaa namanya juga jam nya di Indonesia jadi ngaret. Sambil kita nunggu kedatangan bapak kita, seperti biasa kita take a pict dulu deh, seperti foto dibawah ini.




 Ini hasil foto dari hape samsung nya kiki yang gadget bangett. Tampak jelas ini hasil editan Camera 360. Gapapa, jujur aja sihh emang pake efek  -_-


ini yang paling terlihat kalo pake editan, yasalam -__-
kiki, saya, futri, naik motor-motoran yang dimasukin koin gopean

model : (rani, sari, kik, saya, futri, mba net, nenden) kiri-kanan

rani dan sari (wajah yang pasrah -_-)

 Dan perkenalkanlah ini KITAAAA !!
GenK K0$+ an4knYa  !Bu uNun9 
(yeeyee lalalala yeyeyeye lalalala)
ALAY !


asti, mba net, kiki, erma, saya, sari, rani (kiri-kanan)

asti, mba net, kiki, erma, saya, sari, rani

Nah kalo ini, kita bersama nenek moyang tercinta. Mba nunung (kanan)



Dan 1 jam kemudian setelah kita kebanyakan narsis di sisi jalan, padahal banyak orang sekitar yang liatin kita, barulah Bapaknya datang menghampiri kita semua. Saat bapak datang, kita serasa jadi anak-anak ayam yang telah kehilangan arah yang baru dipertemukan kembali dengan ayah kandungnya (layak sinetron -_-)

Kita pun mengikuti bapak ke ruang Diklat, disana kita diserahkan kepada pihak yang berwajib ehh, pihak RS untuk melakukan praktik selama 2 minggu.

Hari pertama kita tak langsung praktik, kita hanya dibagi jadwal dinas.  Ini kiranya jadwal dinas kelompok 2.
 
Dan jadwal dinas kali ini memang menyiksa sekali loh, satu ruangan kita diberi waktu sekitar 3-4hari. Dan selama 3-4 hari itu kita harus menyelesaikan paket laporan berupa :
1 buah Kontrak Belajar di ruangan tsb
1 buah Laporan Pendahuluan, beserta responsi
2 buah Resume (minimal, ya kalo mau 10 sih gapapa bebas kalo tangan kalian masih mampu), beserta responsi
dan 1 buah Laporan Kasus/ASKEP, beserta pemfis (meskipun banyakan nya pemfis dasil//data siluman sih) juga beserta responsi


Kita praktik di 3 ruangan. 5 laporan dikali 3 ruangan. hasilnya 15 laporan yang harus kita buat dengan cara tulis tangan. Yap, diulangi lagi : dengan cara TULIS TANGAN. Sudah menjadi tradisi sebenarnya, yasudah (telan ludah lagi).

Itulah yang akan menjadi tugas kita bersama selama praktik. Tugas yang kadang menjadi beban kami selama praktik, tapi gapapa memang itu prosedurnya kali, yahh #ngupahan diri sendiri


Hari ke-2, Langsung praktik di ruangan = Ruang Perawatan Umum RSMB, bersama sifat dan neng ithot.

Tim nya berkurang 2 orang nii, biasanya tim kita ada empuy (yang berhalangan ikut praktik) dan teh fani. Kali ni hanya ber3. Serasa kehilangan sih yaa, agak lebay dikit.
Tapi sebenarnya bukan lebay sih, memang terasa kehilangan.
Karna waktu PKL sebelumnya kami ber-5 slalu have fun dan dibawa enjoy saat praktik. Kita suka pelesetin berbagai hal dan apapun itu saat kita praktik.
Sedikit cerita waktu PKL pertama, sempat kita ber5 sampai nekat foto bareng pasien yang waktu itu stroke, ganti pampers barengan, nensi TTV barengan, ada yang ngitung TD (saya, sifat), ngitung Nadi dan Suhu (ithot, empuy, teh fani, ada juga yang jd sekretaris (biasanya neng ithot atau mpuy) yg tugasnya cuman nyatet hasil pemeriksaan kita di kertas buram yg khas di RS Rajawali.
Kadang moment2 itu yang buat kali ini merasa kehilangan. Tapi mau gak mau kali ini kita hanya ber3. Hiks hiks.

Dan pas sebelum mulai shift malam, kita ber3 foto dulu deh. Fotografer nya erma.
narsis sebelum shift malam
Hari selanjutnya, shift malam di ruangan kedua = Multazam 3

Setiap pergantian ruangan di hari pertamanya kita ber3 selalu jadwalnya shift malam, Malam - Pagi - Siang - Lepas. Begitulah jadwalnya kita ber3.
Dan pas malam itu di M3, kita merasa lebih ringan untuk tidur malam karna perawat2 disana baik2 loh. Malah nyuruh kita tidur di kasur yang lumayan empuk untuk kita tiduri.
Tapi tidak segampang nya kita bisa tidur. Bagi mahasiswa yang sedang PKL, justru saat-saat tengah malam yang sunyi itulah yang kami dambakan, untuk menyalin status pasien. Inilah suasana kita saat shift malam.
sifat dengan perjuangannya memindahkan channel tivi
pura2 nensi sih sebenrnya
ini juga pura2 lohh, baru nemu alat tensian yang bisa dorong sana dorong sini hehe

semacam properti saat shift malam

Setelah laporan kita beres selesai, kitapun tertidur pulas di kasur.
Saat pagi hari, bisa langsung lihat sunrise yang indah di depan mata langsung kita bisa lihat Hotel Horison Bandung.

Setiap pagi, di RS ini kita membagikan Wash Glove untuk mandi pasien.
Dibilang unik sih, karna di Rajawali gak ada yang beginian, adanya  juga stiap pagi kita menawarkan pasien untuk mandi, bisa kita memandikan langsung atau hanya menyiapkan air hangat, baskom dan waslap.
Disini ternyata cukup dengan 2 tissue glove/wash glove, pasien bisa mandi. Cukup simpel, tapi apa bersih ya itu badan ? Cukup gitu aja ? -_-
Saking uniknya, kita fotoin aja moment ini.
neng ithot, lagi jualan combro -_-


Dan tak terasa sudah seminggu kita praktik di RS itu, seminggu pula kita melangsungkan hidup di asrama. Dan tak terasa juga uang pun semakin menipis, alhamdulillahnya hari minggu itu keluarga saya mengunjungi kostan saya. Wahh, waktunya beres-beres kamar nih -_- Inspeksi dadakan ! Cek kerapihan kamar !!!!
Minggu itu hampir sebagian teman2 saya pulang dulu ke habitatnya masing-masing.
Jadi saya hanya seorang diri berdiam di kamar, ditinggal oleh kakaks kakaks yang jahat sekali terhadap adikmu ini, hiks hiks.
Di kost yang masih utuh hanya kita ber3, saya, rani dan mba net. Ini baru temen sejati, haha :D

Minggu itu saya bertemu dengan adik paling bontot paling tersayang dan adik yang paling dikanyaah, de rian.
Ini fotonya yang unyuu :
padahal rian sendiri yang take foto ini, biasanya gak mau difoto dia, tumben

di mobil, narsis tapi de rian nya gak mau di foto (kebiasaan)

Waktu keluarga ke kostan, Ibu bawa beberapa makanan. Alhamdulillahnya Ibu saya adalah wanita yang expert kaya anaknya sih, heu. Ibu bawa beberapa bahan sayuran mentah untuk dimasak di kost. Bawa beberapa ikat daun bayam, dan daun sosin, juga cabe dan bumbu dapur lainnya.
Ibu sangat mengerti kondisi saya yang sudah di didik untuk mandiri dan hemat ^intinya mah.

Semenjak ibu bawa daun bayam beserta teman-temannya, sayapun jadi suka masak memasak di kostan. Masak di kamar dengan bantuan magic com yang sangat praktis sekali.
Ini salah satu hasil karya saya saat masak
sayur tahu dan bayam, terlihat banyak sekali kuah nya ya

sayur sosin dan telur di kocok-kocok

ini proses pengulekan, nyambel ceritanya. tanpa mutu dan coet. ulekan anak kostan nih -_-

Seiring berjalannya waktu, sampailah kita di penghujung akhir dinas di RS.
Dinas Malam di ruangan terakhir, Multazam 4. Malam itu sangat konyol bagi kita ber3.
Malam itu sifat pingsan, kejang, sesak nafas dengan etiologi telat makan dan mencium aroma bau sesuatu ya, dan sempat masuk IGD. Konyol ya, hehe. Tapi lucu ambil hikmahnya aja sihh. Seru. Ini beberapa moment yang sempat diabadikan, penghibur saja hehe, maaf sifat..
menuju IGD. di lift, perawat sakit pun terpaksa pake kursi roda


sifat sampai pake oksigen loh, kerenn. saya malah tidur-tiduran, karna itu tengah malam

yang 2 narsis, yang satu jadi korban

setelah pulang dari IGD, akhirnya kita beli super bubur dari Indomaret, yah inilah bentuk wujudnya itu bubur
Ceritanya tidur terakhir di RSMB, shift malam terakhir
narsis dulu sebelum tidur ya


akhirnyaa tidur jugaa kitaa, acting padahal mah hehe

Di pagi harinya, tepatnya subuh time, kita disuruh membagikan wash glove lagi. Kali ini kita mengintip di dapur, dan kita menemukan sejenis ini.
ternyata wash glove nya di kukus diatas panci, supaya disajikan dengan kondisi masih panas/hangat2 kuku. Semacam kue kukus aja nih ya -_-
Saat ngantri ke kamar mandi untuk shalat subuh. Neng ithot tertidur -_-



 Ada yang numpang eksis nih, erma, fajri, futri. Yang kiri atas, itu terlihat semacam ulat bulu yang menempel di dinding sihh



Akhirnya, waktu yang ditunggu-tunggu tiba. Pergantian shift. Kita foto dulu sebelum meninggalkan RS ini

ithot, sifat (yang sakit), saya


wajah yang sudah tak berdaya, efek shift malam

Fiuh, dan tak terasa sudah hari terakhir kita praktik di RSMB ini. Dan tak terasa sudah 2 minggu kita menjadi anak kostan.
Tanggal 14 Desember 2013, kita ikut post conference yaitu penyerahan kembali mahasiswa ke pihak kampus sekalian evaluasi dan penutupan praktik.
Okey, kita berangkat jam 7 ke ruang diklat kembali. Semoga gak ngaret seperti pas di awal pre conference.

perjalanan kita menuju ruang diklat

Dan ternyata masih sama saja ngaret, yasudah  sambil menunggu  kitapun ngeksis-ngeksis dulu.





bersama nenek moyang tercinta, mba nunung


genk kost anaknya bu unung

entah ini ekspresi foto nya apaan, bingung







Ini foto yg atas, diambil pake hape nya kiki Camera 360 yg lagi nge trend itu, pake efek (jujur aja) 

Genk anaknya kost bu Unung thea geuning
Setelah post conference, kita pun merayakan berakhirnya praktik PKL ini, dengan makan-makan berhubung kita juga lapar sihh.
 Baik itu beli makanan di warteg, seperti foto ini :

beli seblak, pempek, dan makanan gak jelas lainnya itu, seperti ini :


Dan ini foto kebahagiaan kita saat itu, meskipun fotonya terlihat maksa sih,
kiki keburu pulang duluan, dijemput sang pangeran

Well, itulah singkatnya cerita saya bersama teman se permainan saat mengalami masa-masa kost.
Segini aja singkat, padahal ini udah berapa lembar kalo di print. Begimana kalo ga disingkat ?
Yap, begitulah cerita, memang sebenarnya banyak sekali best momment yang ingin diceritakan disini.


Dari kisah diatas kita ambil hikmahnya dari kisah anak kost, ambil pelajaran dan buang yang buruk-buruknya.
Karna kisah ini semata-mata hanya untuk hiburan dan fikti belaka, (kayak sinetron pula ini).

Okke, see u di best momment selanjutnya. Semoga kita selalu diberi kemudahan dalam menjalani kehidupan ini.  Aamiin ..
Bye, Aisyah ^_^