Assalamu'alaikum

Welcome to my blog .. Have fun and enjoy with my blog (^_^)

Minggu, 01 Januari 2012

Menyiapkan Dan Memberikan Infus


A.        Pengertian 
Memasukan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam  jumlah yang banyak     dan dalam waktu yang lama, dengan menggunakan infus set.

B.           Tujuan 
  • 1.      Sebagai tindakan pengobatan
  • 2.      Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dalam elektrolit
  • 3.      Mengembalikan dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
  • 4.      Memberikan obat-obatan dan kemoterapi 
  • 5.      Transfusi darah dan produk darah
  • 6.      Memberikan nutrisi parenteral dan suplemen nutrisi

C.           Indikasi
  • 1.      Pasien dengan dehidrasi
  • 2.      Pasien sebelum tranfusi darah
  • 3.      Pasien pra dan pasca bedah,sesuai dengan program pengobatan
  • 4.      Pasien yang tidak bisa makan dan minum melalui mulut
  • 5.      Pasien yang memerlukan pengobatan yang pemberiannya harus dengan cara infus.

D.        Kontra Indikasi
        Infus dikontraindikasikan pada daerah:
  • 2.      Daerah yang memiliki tanda-tanda infeksi, infiltrasi atau trombosis
  • 3.      Daerah yang berwarna merah, kenyal, bengkak dan hangat saat disentuh
  • 4.      Vena di bawah infiltrasi vena sebelumnya atau di bawah area flebitis
  • 5.      Vena yang sklerotik atau bertrombus
  • 6.      Lengan dengan pirai arteriovena atau fistula
  • 7.      Lengan yang mengalami edema, infeksi, bekuan darah, atau kerusakan kulit
  • 8.      Lengan pada sisi yang mengalami mastektomi (aliran balik vena terganggu)
  • 9.      Lengan yang mengalami luka bakar
  • 10.  Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi di lokasi pemasangan infus.
  • 11.  Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan digunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt) pada tindakan hemodialisis (cuci darah).
  • 12.  Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena kecil yang aliran darahnya lambat (misalnya pembuluh vena di tungkai dan kaki).


E.        Persiapan Alat :
1.      Seperangkat infuse set steril
2.      Cairan infus dan infus set sesuai kebutuhan
3.      Jarum / wings needle / abocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
4.      Bidai / alas infus
5.      Perlak dan torniquet
6.      Plester dan gunting
7.      Bengkok
8.      Sarung tangan bersih
9.      Kassa seteril
10.  Kapas alkohol dalam tempatnya

F.      Pedoman
      Lihat Pedoman ukuran jarum kateter dibawah ini:

  • Ukuran  16
Guna: Dewasa,Bedah Mayor, Trauma
            Apabila sejumlah besar cairan perlu diinfuskan
            Pertimbangan Perawat: Sakit pada insersi, Butuh vena besar
  •  Ukuran 18
Guna: Anak dan dewasa, Untuk darah, komponen darah, dan infus kental lainnya
            Pertimbangan Perawat: Sakit pada insersi, Butuh vena besar
  • Ukuran 20
Guna:Anak dan dewasa
Sesuai untuk kebanyakan cairan infus, darah, komponen darah, dan infus  kental lainnya.
Pertimbangan Perawat: umum dipakai                       
  • Ukuran 22
Guna: Bayi, anak, dan dewasa (terutama usia lanjut)
Cocok untuk sebagian besar cairan infus
Pertimbangan Perawat:Lebih mudah untuk insersi ke vena yang kecil, tipis dan rapuh
Kecepatan tetesan harus dipertahankan lambat, Sulit insersi melalui kulit yang keras
  • Ukuran 24, 26
Guna : Nenonatus, bayi, anak dewasa (terutama usia lanjut)
Sesuai untuk sebagian besar cairan infus, tetapi  kecepatan tetesan lebih lambat
Pertimbangan Perawat:Untuk vena yang sangat kecil, Sulit insersi melalui kulit keras

G.    Persiapan Pasien
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan,jika keadaan memunginkan.
.Pakaian pasien pada daerah yang akan di pasang infus, harus dibuka.

H.    Pelaksanaan
a.       Perawat cuci tangan
b.      Memberitahu tindakan yang akan dilakukan dan pasang sampiran
c.       Mengisis selang infus
d.      Membuka plastik infus set dengan benar
e.       Tetap melindungi ujung selang seteril
f.       Menggantungkan infus set dengan cairan infus dengan posisi cairan infus mengarah keatas
g.       Menggantung cairan infus di standar cairan infus
h.      Mengisi kompartemen infus set dengan cara menekan ( tapi jangan sampai terendam
i.        Mengisi selang infus dengan cairan yang benar
j.        Menutup ujung selang dan tutup dengan mempertahankan keseterilan
k.      Cek adanya udara dalam selang
l.        Pakai sarung tangan bersih bila perlu
m.    Memilih posisi yang tepat untuk memasang infus
n.      Meletakan perlak dan pengalas dibawah bagian yang akan dipungsiMemilih vena yang tepat dan benar
o.      Memasang torniquet
p.      Desinfeksi vena dengan tekhnik yang benar dengan alkohol dengan tekhnik sirkuler atau dari atas ke bawah sekali hapus
q.      Buka kateter ( abocath ) dan periksa apakah ada kerusakan
r.        Menusukan kateter / abocath pada vena yang telah dipilih dengan apa arah dari arah samping

s.       Memperhatikan adanya darah dalam kompartemen darah dalam kateter, bila ada maka mandrin sedikit demi sedikit ditarik keluar sambil kateter dimasukan perlahan-lahan
Torniquet dicabut
t.        Menyambungkan dengan ujung selang yang telah terlebih dahulu dikeluarkan cairannya sedikit, dan sambil dibiarkan menetes sedikit
u.      Memberi plester pada ujung plastik kateter / abocath tapi tidak menyentuh area penusukan untuk fiksasi
v.      Membalut dengan kassa bethadine seteril dan menutupnya dengan kassa seteril kering
w.     Memberi plester dengan benar dan mempertahankan keamanan kateter / abocath agar tidak tercabut
x.      Mengatur tetasan infus sesuai dengan kebutuhan klien
y.      Alat-alat dibereskan dan perhatikan respon klien
z.       Perawat cuci tangan dan Catat tindakan yang dilakukan


I.       Evaluasi
Perhatikan kelancaran infus, dan perhatikian juga respon klien terhadap pemberian tindakan

J.      Dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil tindakan, reaksi / respon klien terhadap pemasangan infus, cairan dan tetesan yang diberikan, nomor abocath, vena yang dipasang, dan perawat yang melakukan ) pada catatan keperawatan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar